Berita Karo.OLNewsindonesia,Senin(23/03)
Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH bersama ketua DPRD Karo Iriani Br Tarigan, Ketua Moderamen GBKP Pdt Agustinus Purba, Kadis Kominfo Jonson Tarigan, Ketua Gugus Corona Ir Martin Sitepu, Kadis Kesehatan drg Irna Safrina Meliala, Kakesbang Pol Linmas Tetap Ginting, mengadakan telecofenrence guna memantau perkembangan antisipasi penyebaran virus Corona Disease (Covid-19) dengan Camat Simpang Empat, Camat Dolat Rakyat, Senin (23/03) 2020 pukul 12.00 WIB diruang command center kantor Bupati.
Dalam telecofenrence, Bupati Karo Terkelin Brahmana SH, MH menanyakan kepada Camat Dolat Rakyat dan Camat Simpang Empat menjelaskan situasi penanganan antisipasi Virus Corona yang sudah dilakukan masing masing Forkipincam saat ini. Yang terpenting, Terkelin menegaskan jangan percaya kepada hoaks lakukan sosialisasi kepada masyarakat, ada gejala menonjol berkembang dimasyarakat segera laporkan ke Posko Gugus Tugas, ” ucapnya.
Sementara dari seberang telecoference Camat Dolat Rakyat Jimmy Tarigan SSTP mengatakan bahwa Kecamatan Dolat Rakyat bersama tim Forkopincam sudah bergerak ke Desa Desa sosialisasi kepada masyarakat agar waspada terhadap virus Corona.
Himbauan kita serukan, berupa sosialisasi social distancing dalam arti kata kurangi mendatangi ketempat keramaian, perkumpulan dan jaga jarak sesama orang minimal 1 meter, dan lebih spesifik agar jaga kebersihan sekitar tempat tinggal,”kata Jimmy.
Disamping itu, masyarakat juga diajak untuk peduli agar lebih sering lakukan cuci tangan, dan daerah wisata seperti Taman Lumbini sementara sudah kita himbau ditutup sementara untuk umum, “terang Jimmy.
Hal serupa dikatakan Camat Simpang Empat Amsah Perangin Angin , bahwa sosialisasi kita utamakan agar masyarakat paham penyebaran virus Corona dan tidak ketinggalan informasi.
Tim Forkopincam selalu monitoring perkembangan, dan berkoordinasi dengan ketua Gugus Tugas , hal hal yang berkaitan apa saja Forkopincam lakukan kedepan, demi tercipta kolaborasi informasi sinergisitas , menangkal isu isu hoaks yang beredar ditengah masyarakat,”jelasnya.
Ketua DPRD Karo Iriani Br Tarigan mengatakan terimakasih atas usaha Camat yang sudah melakukan sosialisasi kepada Desa Desa, mengenai virus Corona , tentu ini sangat bermanfaat bagi masyarakat.Iriani menilai, langkah ini sangat diapresiasi dan terus berkelanjutan kedaerah lainnya, agar masyarakat merasa nyaman dan tenang, tidak ada lagi isu yang meresahkan warga, tentu dengan adanya sosialisasi segenap unsur tim,”urainya.
Dikesempatan itu, Ketua Moderamen GBKP Pdt Agustinus Purba menyempatkan tatap muka melalui telecoference dan mengatakan agar para Camat memonitor lebih lanjut kegiatan beribadah umat Kristiani. Sedangkan Jemaat GBKP, Pdt Agustinus menyerahkan kepada pemerintah Camat untuk menentukan apakah dapat beribadah secara berkumpul digereja atau beribadah dirumah, ini terbaik Camat yang memutuskan bersama tim lainnya,”harapnya.
Kini, banyaknya berita hoaks yang beredar, Pdt Agustinus meminta jemaat GBKP jangan percaya atas isu yang sumbernya tidak jelas, dan jangan posting berita terkait Covid-19 yang dapat meresahkan masyarakat yang belum tentu kebenarannya,”tandasnya.
Menanggapi tanya jawab tersebut, Ketua Gugus Penanganan Virus Corona Ir Martin Sitepu menjelaskan agar selalu waspada setiap Kecamatan , untuk itu berikan edukasi dan pemahaman dan jangan pernah percaya isu yang berkembang dari Medsos atau dari seseorang yang menghembuskan terkait ada warga Karo positif virus,”katanya.
Lebih lanjut dikatakan Martin, jangan percaya hoaks, tetaplah tenang dan jangan panik, khusus Kab. Karo belum ada warga kita terindikasi positif Covid-19, untuk itu hari ini saya selalu Gugus Tugas telah membuat surat edaran seluruh kepada masyarakat Karo melalui Camat agar setiap daerahnya melakukan pendataan perusahaan asing dan perusahaan lokal untuk kemudian dilakukan Penyemprotan Disinfektan, secara mandiri serentak dilakukan dalam minggu ini, dimulai hari Kamis ,Jumat dan Sabtu, “terangnya.
Martin menambahkan, untuk sesuai koordinasi dengan dinas Parawisata Kab Karo , segala objek wisata di Karo , sementara ditutup untuk membatasi penyebaran virus Corona , guna memutus mata rantai virus tersebut.
Martin berpesan, apabila ada informasi beredar ditengah masyarakat terkait virus Corona jangan dulu disimpulkan dan di sebar luaskan ke Medsos , mohon konfirmasi dulu, cek dan ricek dari pejabat berwenang supaya jangan bias, ujungnya menjurus ke hoaks, dampaknya masyarakat semakin resah, khawatir dan ketakutan,”harapnya.
Pada kesempatan yang sama Kadis Kesehatan Drg Irna Safrina Meliala menyebut penularan virus Corona disease (Covid-19) bukan melalui udara tapi melalui manusia dan benda. Hal ini yang perlu kita jaga tangan kita, jangan sembarangan memegang benda atau berinteraksi dengan seseorang lalu kemudian tangan kita memegang mata, hidung, mulut dan wajah.
Dasar inilah kita terserang bisa terkena virus, untuk itu lakukan cuci tangan sesering mungkin, dan batasi interaksi denga setiap orang, hal ini sudah ada aturan social distancing, atur jarak dan hindari tempat keramaian,ini sudah cukup kita memutus mata rantai penyebaran virus Corona, “kata Irna.
Lanjut Irna, satu hal agar Camat menyampaikan ke seluruh masyarakat agar saat ini tidak ada pembagian masker, sebagaimana tudingan dan sorotan kita tidak mau bagi masker, jujur masker kita miliki sangat terbatas, tinggal untuk para medis RSUD dan Puskesmas yang tersebar.Kebutuhan masker, dipergunakan hanya untuk orang sakit, sebab penularan virus bukan melalui udara, ini harus diketahui masyarakat, jadi tidak perlu sekali masker,”ujar Irna kembali.
Disini kita luruskan, ada tudingan kenapa tim medis kita menggunakan jas hujan, tidak memakai APD (alat pelindung diri) semua ini kembali kepada prasarana yang belum ada untuk dibeli, seandainya ada dana kita kemana mau dibeli? Sedangkan kita sudah ajukan ke Provinsi, belum ada instruksi diadakan, nah persoalannya bagaimana tim medis kita aman tidak masalah sementara digunakan jas hujan, info ini terlalu dihebohkan, membuat resah warga.
Syukur, kedepan kita akan sudah memakai APD apabila ada pasien ODP (Orang Dibawah pengawasan) dan PDP (pasien dibawah pengawasan) barusan dapat info dari pihak Provinsi kita akan diberi bantuan ADP (Alat Pelindung Diri ) sebanyak 40 buah,”pungkasnya.
(David)